Jumat, 24 Mei 2013

Isi Hati

Saat semua mata terpejam hanya ada aku yang tidak bisa lupa akan wajahnya, kenangan indah masa itu. Masa dimana kita bisa saling mengerti, mencari bahagia dan segalanya.
Saat semua akan terpisah aku hanya bisa menangis dan membuat rangkaian isi hatiku untuk mengenang. Jarak tak seharusnya jadi halangan.

Cinta.. mengertilah ! ini terjadi setiap malamku, saat tak ada suara. 
Semua rasa yang ada di hatiku tak pernah aku coba untuk hilangkan. kadang aku ingin menyerah bukan berarti aku menyerah tak ada rasa untukmu lagi. Sekalipun kau nodai hati ini tetap untukmu. 
Kamu selalu ada untukku tapi aku tidak.. Saat semua orang tak peduli denganku tak peduli dengan tangisanku tapi kamulah yang bisa mengubah menjadi senyum indah. 


My beloved: Fazrin Alfiansyah...
Semoga jarak akan mendewasakan kita. Tak banyak kata karena kebahagian denganmu akan selalu kurasa setiap detak jantungku dan kamu selalu ku rindu. Pelukan hangatmu akan tetap menjadi sesuatu indahnya hidup di dunia :)



Tetaplah jadi yang terbaik untuk ku :)


Senin, 01 April 2013

Istimewa nya 93


Saat pertama masuk tahun ajaran baru banyak orang yang tau soal adanya kelas unggulan. Pertamanya sih ga berharap banget masuk, tapi pas beberapa orang juga bilang kelas itu ada di kelas 9C / 93 dan dihuni oleh spesies rengking , dan entah mengapa saat pengumuman dengan urutan ke-8 nama Dina Febriani disebutkan, lahhh bukan mimpi malah ga pernah berharap sama sekali.

Awal pertemuan belum ngerasain kedekatan sama anak-anaknya, mungkin cuma beberapa orang tapi saat menginjak bulan kedua ketiga mulai ngerasain lah yang namanya belajar dan bersaing di kelas itu kayak gimana. Dimulai dengan moment kemah saat itu saat mengasikkan bagaimana panas dingin nya di tenda. Nyanyi manggung disana, aku punya pengalaman saat lagi nyanyi dangdut wah banyak orang yang joget kaya yang lagi liat konser trio macan benar-benar mengerikan.







Wel, event tak kalah pentingnya itu Momemt Pagelaran. Tau tidak kita persiapin buat pagelaran itu 3 bulan setiap hari minggu kita latihan. Lelah karena ga pernah istirahat terbanyar sudah.
1 minggu sebelum pagelaran itu pernah loh kita dapet masalah karena waktu pagelaran itu, aku pernah nangis loh disitu bareng temen yang lainnya. Karena kita sempet mutusin buat ga ikutan pagelaran gara-gara banyak personil kelas yang ikut lomba (maklum). Tapi bisa lah waktu nya itu dimajuin dan yehe kita bisa tampil.
Drama 93
Paduan suaranya
Hari Jum’at 14 Desember kita persembahkan semua tampilan kita buat orang yang menonton, dengan semangat menyanyikan lagu Mars SMPN 1 Luragung dan Kuningan Tandang Maju Tanding dan Arransement lagu selandang sutera. Kita belajar banyak dari situ karena kekompakanlah yang membuat semua nya lancar. Tampilan drama Sitti Nurbaya dan aku tokoh utama nya itu pengalaman berharga banget, banyak orang yang suka dan terhibur dengan acara kami.  Terakhir kami nyanyi lagu “Laskar Pelangi dari Nidji” Dan itu menjadi bukti bahwa Kita 93 Bisa dan kita menang dari 12 kelas lainnya..
Acara terbaru kemarin itu Tour Jogja dan itu ga bisa diungkapkan oleh kata-kata… Mau tau?

Tungguin postan selanjutnya ya ..



Selasa, 19 Maret 2013

KAMUS BIOLOGI


Abiotik : Benda mati.
Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.
Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.
Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas.
Agen : Bibit penyakit.
Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora).
Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.
Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.
Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.
Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.
Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.
Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Anteridiofor : Tangkai anteridium.
Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut.
Antibodi : Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri/kuman.
Antigen : Zat yang dapat merangsang pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
Antitoksin : Zat pelawan antigen (benda asing yang masuk tubuh).
Antropogami : Penyerbukan yang dibantu oleh manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.
Aplanospora : Spora yang tidak memiliki flagela.
Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum).
Autogami : Penyerbukan sendiri.
Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
Avitaminosis : Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin.

B
Badan kutub (polar body) : Produk meiosis seluler haploid yang tidak fungsional, selain oosit.
Bakteri (bacterium) : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati.
Basidiokarp : Tubuh buah yang merupakan tempat tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota.
Basidiomycota : Jamur makroskopik.
Basil (bacillus) : Bakteri berbentuk batang.
Batial : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah 200 – 2000 meter.
Beri – beri : penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B.
Bibit Unggul : Bibit hasil seleksi secara buatan yang mempunyai sifat – sifat sesuai dengan keinginan kita.
binomial nomenklatur : Penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama.
Biodiversitas : Keanekaragaman hayati.
Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Bioma : Sekelompok makhluk hidup yang menempati daerah luas di permukaan bumi.
Biosfer : Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
Bioteknologi : teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia.
Biotik : Makhluk hidup, benda hidup.
Blastokist (blastocyst) : Embrio mamalia saat memasuki dinding uterus.
Blastomer (blastomere) : Salah satu sel hasil pembuahan sel telur di tahap awal.
Blastula : Bola sel berongga yang dihasilkan dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio.
BOD (Biological Oxygen Demand) : Kebutuhan oksigen secara biologis.
Brakte (bractea) : Salah satu bagian bunga, yaitu daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk.
Bryophyta : Divisi lumut daun.

C
Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.
Carolus Linnaeus : Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan.
Charles Darwin : Pelopor sistem klasifikasi berdasarkan filogeni.
Chlamydomonas : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal yang dapat bergerak.
Chlorella : Contoh dari chlorophyta bersel tunggal tidak dapat bergerak.
Chlorophyta : Alga Hijau.
Chrysophyceae : Alga Cokelat-Keemasan.
Chrysophyta : Alga Keemasan.
Ciliata : Protista bersel satu yang permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).
Ciri poligenik (polygenic trait) : Ciri fenotipe yang dipengaruhi beberapa gen.
Coniferophyta : Tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).
Culex : Sejenis nyamuk rumah yang menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.
Cyanobacteria : Alga Hijau-Biru.
Cyanophyta : Alga Biru.
Cycas rumphii : Pakis haji.

D
Degenerasi : Penyusutan (tidak tumbuh sempurna).
Dekomposer : Mikroorganisme yang berperan menguraikan zat – zat sisa organik.
Denitrifikasi : Proses pengubahan amonium menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri.
Detritivor : Hewan pemakan hancuran/serpihan sisa bahan – bahan organik.
Deuteromycota : Jamur tak tentu.
Dihibrid : Dua sifat berbeda.
Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.
Diploid : Kromosom yang berpasangan.
Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae.
Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri – ciri.
DNA (Deoxyribonucleic acid) : Asam nukleat yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.
Dominan : sifat yang muncul pada suatu organisme.


E
Ekosistem : Suatu sistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.
Ekstensifikasi Pertanian : Usaha memperluas lahan pertanian sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat.
Embrio : Individu baru hasil pembuahan.
Embriogeni : Penyuburan lingkungan perairan.
Emigran : Orang yang meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Negara lain untuk menetap.
Endemik : Hanya berada di satu kawasan atau daerah.
Endosperma : Cadangan makanan.
Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.
Entomogami : Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.
Epididimis : Anak testis.
Epiteka : Tutup sel pada diatom.
Eukariot : Organisme yang bermembran inti.
Eukariotik : Sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.
Evolusi : Perubahan struktur alat tubuh organisme yang berlangsung sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama.

F
Fasciola : Cacing hati.
Fenotipe : Sifat yang tampak.
Fertil : Subur.
Fertilisasi : Peleburan sel telur dengan spermatozoid (pembuahan).
Fetus : Janin yang sudah memperlihatkan bagian – bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.
Fikoeritrin : Pigmen merah laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Fikosianin : Pigmen biru laut air yang terdapat pada kloropas Rhodophyta.
Filial : Anak keturunan / generasi.
Filogeni : Sejarah evolusi makhluk hidup.
Flagela : Tonjolan berbentuk cambuk pada sutu sel yang berguna untuk alat gerak.
Flagellata : Golongan hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Formalin : Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat.
Fosil : Sisa – sisa makhluk hidup yang sudah membatu.
Fotik : Daerah yang dapat ditembus cahaya dalam bioma air.
Fragmentasi : Cara perkembangbiakan suatu organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.

G

Galur murni : Keturunan yang masih memiliki sifat asli.
Gamet : Sel kelamin.
Gametangium : Gonad pada tumbuhan.
Gastrodermis : Lapisan kulit yang berfungsi sebagai usus.
Gastrovaskuler : Usus yang berfungsi sebagai pengedar makanan.
Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.
Generatif : Perkembangbiakan secara kawin.
Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar.
Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh.
Gnetum gnemon : Melinjo.
Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin.
Guano : Pupuk yang berasal dari kotoran burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi.
Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.
Genetika : Cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat.

H
Habitat : Tempat hidup suatu organisme mulai dari lahir, berkembang biak, sampai mati.
Haploid : Kromosom yang tidak berpasangan.
Herbivora : Hewan pemakan tumbuh – tumbuhan.
Hermafrodit : Organ pembentuk sel kelamin jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh.
Heterozigot : Pasangan gen yang tidak sama.
Hibrid : Hasil perkawinan antara dua individu yang mempunyai sifat beda.
Hibridisasi : Persilangan dari populasi yang berbeda.
Hidrofit : Tumbuhan yang hidup di dalam air.
Hidrogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh air.
Hifa : Benang – benang jamur.
Higiene : Upaya pengelolaan kesehatan yang mengarah pada usaha kesehatan individu.
Higrofit : Tumbuhan drat yang hidup di tempat lembab.
Homologi : Sama bentuk dan struktur karena berasal dari asal – usul yang sama.
Homozigot : Pasangan gen yang sama.
Hospes : Inang.


I
Implantasi : Proses penempelan zigot pada dinding rahim.
Imunisasi : Upaya menambah kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan serum / vaksin.
Indusium : Tonjolan daun yang melindungi sorus pada tumbuhan paku.
Insektisida : Obat pembunuh serangga.
Inseminasi : Kawin suntik.
Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh.
Interferon : Protein khusus yang dihasilkan tubuh yang dapat mencegah infeksi virus.
Intermediat : Sifat yang bersama – sama pada suatu organisme.
Inti sel (nucleus) : Bagian sel eukariot yang dilingkupi membran inti dan berisi kromosom.
Intron : Bagian gen yang tidak menyandi. Sebagian besar gen eukariot terdiri dari sekuens DNA intron dan ekson yang berselang seling.
Inversi (inversion) : Kondisi genetis ketika segmen kromosom mengalami rotasi 1800 dari orientasi linear aslinya.
Isogami : Bentuk dan ukuran sel kelamin jantan dan betina sama.

J
James Watson : Tokoh yang menemukan struktur DNA dan RNA.
Jamur : Organisme eukariotik dan tidak berklorofil.
Jantan : Alat sel kelamin yang menghasilkan sperma.
Jantung Koroner : Penyakit yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah jantung.
Jaring – jaring makanan : Peristiwa memakan dan dimakan yang digambarkan dalam bentuk jaring – jaring yang saling berhubungan.
Junk Food : Makanan sampah yang tidak baik untuk dikonsumsi.

K
Kalaza : Bagian dasar bakal buah pada Angiospermae.
Kapsid : Selubung virus yang tersusun atas protein.
Kapsomer : Suatu unit protein penyusun kapsid.
Karnivora : Hewan pemakan daging.
Knidoblas : Sel – sel beracun pada ubur – ubur.
Kodominan : Persilangan monohibrid dominant tak penuh.
Konjugasi : Perkembangbiakan makhluk hidup yang belum jelas alat kelaminnya.
Konseptakel : Tempat anteridium / arkegonium pada Fucus.
Konservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam.
Kopulasi : Penyimpanan sel sperma dari alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
Korion : Kantong embrio.
Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Korola : Mahkota bunga / tajuk bunga.
Kromonema : Benang kromosom.
Kromosom : Pembawa gen.


L
Labium : Bibir.
Lactobacillus bulgaricus : Bakteri untuk membuat yoghurt.
Ladybird : Sejenis kepik yang merupakan predator alami bagi serangga hama.
Larva : Tingkat kehidupan suatu hewan sesudah menetas dari telur.
Lembar fotosintesik : Pada bakteri terdapat pelipatan membran sel ke arah sitoplasma.
Letal : Dapat mengakibatkan kematian.
Limnetik : Daerah yang terbuka dan dapat ditembus cahaya matahari.
Lingkungan : Abiotik membentuk suatu kesatuan.
Lipida : Lemak.
Lisozim : Enzim penghancur pada virus.
Lokus : Letak suatu gen pada kromosom.
Lotik : Ekosistem yang airnya mengalir.
Lumbricus sp. : Cacing tanah.
Lumut Kerak : Hubungan simbiosis antara jamur dan alga.

M
Malakogami : Penyerbukan yang diperantai oleh siput.
Malnutrisi : Penyakit yang disebabkan kekurangan zat makanan tertentu.
Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium.
Metagenesis : Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.
Metamorfosis : Pergantian bentuk dan struktur hewan dalam siklus hidupnya dari bentuk larva menjadi bentuk dewasa.
Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.
Mikrosporosit : Sel induk pembentuk spermatozoid.
Miselium : Kumpulan benang – benang hifa.
Mitosis : Pembelahan inti sel.
Monohibrid : Satu sifat beda.
Mortalitas : Angka kematian.
mRNA : Hasil dari pencetakan (transkripsi) DNA.

N
Natalitas : Angka kelahiran.
Navicula : Salah satu contoh dari kelas Bacillariophyceae (Diatom).
Nektar : Kelenjar madu.
Neurospora sitophila : Jamur oncom.
Nikotin : Racun yang terdapat dalam tembakau.
Nimfa : Anak serangga yang tidak melewati tingkat larva, mirip bentuk dewasanya.
Nitrosomonas : Bakteri yang memecah NH3 menjadi HNO2, air, dan energi.
Nostoc : Sejenis Alga Hijau-Biru yang tubuhnya berbentuk bola.
Nukleotida : Senyawa yang tersusun atas gula, fosfat, dan basa purin atau pirimidin.
Nukleus : Inti sel.
Nukula : Tempat arkegonium pada Chara.

O
Obelia : Cnidaria air laut, yang hidup secara berkoloni.
Onkosfera : Embrio cacing pita yang baru menetas.
Oogenesis : Proses pembentukan sel telur.
Oogonium : Sel induk telur.
Ookinet : Zigot yang terbentuk.
Ookista : Sel telur belum matang.
Ordo : Tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili.
Ornitogami : Penyerbukan yang diperantai oleh burung.
Ostium : Pori – pori pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
Ovarium : Tempat pembentukan sel telur.
Ovipar : Bertelur.
Ovotestis : Organ pembentuk sel telur manjadi satu dengan organ pembentuk sel sperma.
Ovovivipar : Bertelur dan beranak.
Ovum : Sel telur.

P
Parental : Induk.
Pedikulum : Tangkai bunga.
Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.
Perigonium : Tenda bunga.
Polusi : Pencemaran.
Polutan : Bahan yang mengakibatkan polusi.
Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu.
Predator : Hewan pemangsa hewan lain.
Proglotid : Ruas tubuh cacing pita tempat berlangsungnya fertilisasi.
Prokarion : Inti tanpa membran inti.
Protalium : Calon tumbuhan paku.
Protonema : Calon tumbuhan lumut.
Provirus : Calon virus, terdiri dari asam inti.

R
Rekombinasi : Kombinasi baru.
Replikasi : Proses penggandaan asam nukleat (DNA).
Reproduksi : Perkembangbiakan.
Reseptakulum : Dasar bunga
Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein.
Rizoid : Akar semu.
Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah.


S
Sanitasi : Upaya mengelola kebersihan lingkungan.
Saprofit : Cara hidup dengan menguraikan sampah / sisa – sisa zat organik.
Segregasi : Pembelahan.
Seleksi alam : Seleksi yang dilakukan alam terhadap organisme.
Selulase : Enzim pencerna serat tumbuhan.
Selulosa : Serat tumbuhan.
Sentromer : Bagian dari kromosom yang berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
Sinergid : Sel telur cadangan.
Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma.
Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium).
Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan.
Spesies : Jenis makhluk hidup.
Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.

T
Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.
Tar : Komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen nikotin dan cairan.
Teratogen : Bahan yang menyebabkan cacat embrio.
Transduksi : Peristiwa penggabungan DNA dari bakteri satu dengan bakteri lain dengan perantara virus.
Transgenik : Indivudu yang mendapat pindahan gen dari donor dan gen itu berekspresi padanya.
Translasi : Proses penerjemahan kode – kode untuk mensintesis protein.
Tropofil : Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis.
Tubektomi : Pemandulan / sterilisasi pada perempuan.
Turba Fallopi : Saluran telur.

U
Ulangan : Banyaknya individu yang diberi perlakuan sama.
Urogenital : Gabungan antara saluran urine dal saluran kelamin.
Uterus : Rahim.

V
Vagina : Lubang kelamin wanita.
Vaksin : Patogen yang telah dilemahkan.
Vaksinasi : Tindakan untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu.
Variasi : Perbedaan kecil yang terdapat di antara individu sejenis.
Varietas ; Perbedaan besar dalam satu spesies.
Vas deferens : Saluran sperma.
Vasektomi : Pemandulan / sterilisasi pad laki – laki.
Vegetatif : Perkembangbiakan secara tidak kawin.
Virion : Satu unit lengkap virus yang dapat menginfeksi.
Vivipar : Beranak.

W
Weber : Garis yang membagi wilayah Indonesia berdasarkan penyebaran flora dan fauna.
Wendell Meredith Stanley : Tokoh yang berhasil mangisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri.

X
Xerofit : Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.
Xilem : Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.

Y
Yolk : kuning telur.

Semoga bermanfaat ya :D


Senin, 18 Maret 2013

Resep Masakan

Buat yang hobi masak kali ini saya mau nge-post resep makanan. Semoga bermanfaat :D


1. Resep Tahu Plong

Bahan :
·      250gr tahu putih, bungkus kain, remas-remas dan tiris
·      50 gr udang kupas daging ikan, cincang halus
·      25 gr tepung terigu
·      1 sdt daun bawang cincang
·      ¼ sdt merica bubuk
·      2 butir bawang merah, parut
·      2 siung bawang putih, parut
·      ½ cm jahe, parut
·      1 btr telur, kocok hingga rata
·      12 btr telur puyuh rebus, kupas minyak goreng untuk menggoreng

Cara membuat :
o  Campur tahu, udang / ikan, tepung terigu, seledri, daun bawang, merica bubuk, garam, bawang merah, bawang putih, dan jahe . Aduk hingga rata, bagi 12.
o  Pipihkan 1 bagian adonan, beri 1btr telur puyuh, katupkan, bulatkan. Kerjakan hingga seluruh adonan abis.
o  Taruh telur kocok dalam piring. Masukkan bulatan tahu-telur, goyang-goyang secara hati hati hingga bulatan terlapisi telur.
o  Goreng dalam minyak goreng panas hingga terendam. Setelah masak dan kecoklatan. Tiriskan.

2.  Sup Bola Jamur
Bahan :
·      1 potong Dada ayam
·      1 pak kecil jamur kuping
·      1 pak kecil Soun (direndam)
·      2 siung bawang putih (dikeprak)
·      1 btr telur (ambil putihnya)
·      2 buah kaki ayam
·      Merica halus, garam dan bumbu penyedap secukupnya

Cara membuat :
o  Cuci kaki ayam dan dada ayam sampai bersih, rebus dengan air yang cukup untuk kaldu.
o  Setelah mendidih, tambahkan bawang putih, garam merica, dan bumbu penyedap.
o  Bila dada ayam sudah empuk, angkat dan giling hingga halus.
o  Campurkan soun, jamur kuping dan putih telur.
o  Buat adonan tersebut menjadi bola-bola kecil.
o  Masukkan dalam kaldu, rebus hingga bola adonan naik, angkat dan sajikan.


3.  Asem-asem  Tahu

Bahan :
·      Tahu 150 gr, potong segitiga besar
·      Mangga muda 100 gr, iris tipis
·      Petai 5 buah, iris tipis
·      Minyak goreng

Bumbu Asem-asem tahu:
·      2 buah cabe merah dan cabe hijau iris serong
·      3 siung bawang putih iris tipis
·      2 sdm kecap manis
·      5 butir cabe rawit
·      Garam
·      1 sdt gula pasir
·      1 sdm minyak wijen

Cara membuat:
o  Goreng tahu hingga kuning kecoklatan.
o  Panaskan minyak wijen, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
o  Masukkan tahu, mengga dan petai. Aduk rata, masak hingga bumbu meresap dan matang. Angkat dan    sajikan.

4. Telur dada padang

Bahan :
·      4 butir telur
·      2 sdm serundeng kelapa
·      2.5 sdm tepung beras + sedikit asal larut
·      5 btr bawang merah
·      Garam

Cara membuat :
o  Haluskan atau blender serundeng dan bawang merah lalu sisihkan.
o  Panaskan minyak goreng dengan api sedang.
o  Larutkan tepung beras, tambahkan telur dan garam kocok merata tambahkan serundeng dan bawang merah halus, kocok rata.
o  Bila minyak telah benar-benar panas, tuangkan semua kocokkan telur ditengah wjan. Kecilkan api. Matangkan dadar dengan api kecil.


5. Ayam ungkep bumbu serai

  Bahan : 
 ·   1 kg ayam potong menjadi 16








·     
 ·      7 btg serai, iris halus
 ·      7 siung bawang putih, haluskan
 ·      11 siung bawang merah, haluskan
 ·      7 btr kemiri haluskan
 ·      6 buah cabe merah kering, iris halus
 ·      3 sdm gula palem
 ·      2 sdm kecap ikan
 ·      Secukupnya lada dan garam


Cara membuat :
o  Dengan menggunakan happy call, tumis bumbu halus hingga harum,masukkan serai dan cabe kering, aduk rata.
o  Masukkan ayam, aduk rata lalu masak hingga matang dan kering kecoklatan.
o  Sajikan bersama nasi putih.



Minggu, 17 Maret 2013

Tembang Cianjuran


Tembang Cianjuran mangrupakeun seni vokal Sunda nu dibarengan ku alat musik kacapi indung, kacapi rincik, suling, jeung rebab. Asalna mah, di tempat borojolna, Cianjur, kasenian ieu téh disebutna mamaos. Dingaranan tembang Cianjuran sotéh ti taun 1930-an, anu lajeng dikukuhkeun taun 1962 dina Musawarah Tembang Sunda sa-Pasundan di Bandung.
Sajarah
Mamaos kabentuk dina mangsa pamaréntahan bupati Cianjur R.A.A. Kusumaningrat (18341864) anu sok ngarang ieu tembang di hiji wangunan nu disebut Pancaniti. Kusabab kitu, anjeunna katelah Dalem Pancaniti.
Mimitina, mamaos ditembangkeun ku lalaki, sarta kakara ilahar diteuleuman ku wanoja kira parapat abad ka-20. Ti harita, mimiti panembang wanoja pating pucunghul, kayaning Rd. Siti Sarah, Rd. Anah Ruhanah, Ibu Imong, Ibu O’oh, Ibu Resna, jeung Nyi Mas Saodah.
Mamaos téh dimekarkeun tina seni pantun, nu ciri utamanya nya éta ayana kacapi katut cara maénkeunana. Lalaguanana ogé ampir sakabéhna tina carita pantun, diantarana carita Pantun Mundinglaya Dikusumah. Tuluy, ieu seni soara téh mekar ogé migunakeun beluk (mamaca), degung, sarta tembang macapat Jawa: pupuh. Lagu-lagu mamaos nu dicokot tina seni pantun disebutna lagu pantun atawa papantunan, atau disebut ogé lagu Pajajaran, dicokot tina ngaran karaton Sunda di Bogor bihari. Lagu-lagu nu asalna tina bahan pupuh disebut tembang, nu duanana nurut kana aturan rumpaka. Ka dieunakeun, aturan nyieun rumpakana jadi leuwih bébas, bisa nyampur.
soara téh jadi katelah tembang Cianjuran. Kitu ogé nalika radio NIROM Bandung taun Dina mangsa pamaréntahan bupati RAA Prawiradireja II (18641910), mamaos sumebar ka wewengkon lianna, nu utamana diluluguan ku Rd. Écé Majid Natawireja (18531928). Anjeunna sering diulem ngawulang mamaos ka kabupatén-kabupatén di Priangan, di antarana ku bupati Bandung RAA Martanagara (1893—1918) jeung RAA Wiranatakusumah (19201931 & 19351942). Nalika ieu mamaos sumebar ka wewengkon séjén, lajeng ieu seni 1930-an nyiarkeun ieu kasenian, disebutna téh tembang Cianjuran.
Pintonan
Sabenerna istilah mamaos mah ukur nujul ka lagu-lagu nu polana pupuh (tembang), lemesna tina mamaca: seni maca buku carita wawacan ku cara ditembangkeun. Buku wawacan nu migunakeun aturan pupuh ieu aya nu dilagukeun ku téhnik rancag jeung téhnik beluk.
Lagu-lagu mamaos larasna pelog (degung), sorog (nyorog, madenda), saléndro, jeung mandalungan. Dumasar kana asal jeung watek laguna, mamaos digolongkeun kana sababaraha wanda: papantunan, jejemplangan, dedegungan, jeung rarancagan. Kiwari, aya ogé tambahan jenis kakawén jeung panambih salaku wanda nu mandiri. Lagu-lagu mamaos tina jenis tembang lolobana migunakeun pola pupuh kinanti, sinom, asmarandana, dangdanggula, jeung sababaraha pupuh lianna.
Wanda
Seni Tembang Sunda Cianjuran mibanda opat wanda utama nyaeta:
1.      Wanda Papantunan
2.      Wanda Jejemplangan
3.      Wanda Rarancagan
4.      Wanda Dedegungan
jeung wanda raehan atawa tambahan, diantarana:
1.      Wanda Panambih
2.      Wanda Kakawén (saléndro)
Lagu-lagu dina wanda papantunan

Papatat, Rajamantri, Mupu Kembang, Randegan, Randegan Kendor, Kaléon, Manyeuseup, Balagenyat, Putri Layar, Pangapungan, Rajah, Gelang Gading, Candrawulan, jsb.,
Lagu-lagu dina wanda jejemplangan
Jemplang Pangantén, Jemplang Cidadap, Jemplang Leumpang, Jemplang Titi, Jemplang Pamirig, jsb.
Lagu dina wanda dedegungan
Sinom Degung, Asmarandana Degung, Durma Degung, Dangdanggula Degung, Rumangsang Degung, Panangis Degung, jsb.
Lagu dina wanda rarancagan
Manangis, Bayubud, Sinom Polos, Kentar Cisaat, Kentar Ajun, Sinom Liwung, Asmarandana Rancag, Setra, Satria, Kulu-kulu Barat, Udan Mas, Udan Iris, Dangdanggula Pancaniti, Garutan, Porbalinggo, Erang Barong, jsb. Wanda kakawén di antarana Sebrakan Sapuratina, Sebrakan Pelog, Toya Mijil, Kayu Agung, jsb.
Lagu dina wanda panambih
Budak Ceurik, Toropongan, Kulu-kulu Gandrung Gunung, Rénggong Gedé, Panyileukan, Selabintana, Soropongan, jsb.

Tina awalna nu mangrupa tembang hiburan alat silaturahmi di antara para ménak, mamaos kiwari geus jadi seni hiburan komersil sakumaha kasenian umumna, dipintonkeun dina rupa-rupa acara, sarta asup ka studio rékaman.